Laporkan Penyalahgunaan

Tags

Recent Posts

Recent Comments

Nature

Facebook

Popular Posts

Kartu Terakhir

"Dia bukan anak kandungku, aku memungutnya dari jalanan," kataku sebelum orang-orang membuka mulut pada suatu waktu. Saraf sensorik di tubuhku segera dengan cepat menangkap prasangka tersembunyi di tempurung kepala mereka. Mereka haus akan jawaban, jadi kuberikan seteguk di awal sebagai permulaan, berharap pada tegukan kedua, ketiga, sampai terakhir, mereka mengikuti alur jawaban yang sudah kubuat sebelumnya.

Ilustrasi by Pixabay

Baca selengkapnya tulisan ini dan karya-karya lainnya dari Eki Saputra melalui karyakarsa.com.

Eki Saputra
Seorang penulis lepas, penikmat karya sastra dan film pendek. Tulisannya berfokus pada isu kemanusiaan, kesetaraan gender, dan lingkungan.

Related Posts

Posting Komentar

Popular

  • Surel
    M enurutmu hal seperti apa yang paling dibenci oleh seorang youtuber-tutorial-memasak sepertiku s…
  • Gugatan Perempuan Malam
    Dia gentayangan bebas di malam hari. Ketika malam purnama tiba, ia mulai membalas dendam pada anak …
  • Menunggu
    Tik. Arloji di tanganku bersuara. Jarum pendeknya bergerak pelan tapi pasti, berbarengan putaran ja…
  • Hantu Air
    Demoniac clouds, up-pil’d in chasmy reach Of soundless heav’n, smother’d the brooding night;  Nor c…
  • Catatan Ringan (2): Tentang Kebencian di Media Sosial
    "Fenomena ini cukup mengerikan sih. Bayangkan jika Anda (penulis) tak sengaja melakukan sesuat…
  • Drama Gerbong Kereta
    I Aku mengamati besi tua di hadapanku, setua diriku, kata istriku yang selalu menuntut ini itu. Ber…