Laporkan Penyalahgunaan

Tags

Recent Posts

Recent Comments

Nature

Facebook

Popular Posts

Suara yang Dibungkam



Aku tidak mengenalnya secara dekat, kecuali kami bertemu di area pabrik. Ia berangkat lebih awal daripada kami semua, begitu pun ide-idenya, selalu tak bisa dipastikan. Apa pun kata yang dia utarakan, membuat bulu kudukku kerap tak karuan. O, pedih masa lalu bila aku mengenang seorang insan yang peduli nasib kaumnya melebihi dirinya sendiri. Namun, hari ini, kami bersama-sama harus mengantarnya ke pembaringan terakhir.

"Beristirahatlah dengan damai pahlawan kami, meskipun sudah lama kita tidak bersua," bisikku seraya menaruh kembang di atas pusaranya.

***

Pagi di bulan Mei 1993, orang-orang yang gemar meringkuk dalam kemul bolong-bolong baru saja bangkit dari dipan-dipannya. Ayam berkokok mengancam akan mematok rezeki sang tuan, tapi urung setelah tahu gaji seribu tujuh ratusan sebulan tidak akan cukup apa-apa.

Baca selengkapnya tulisan ini dan karya-karya lainnya dari Eki Saputra melalui karyakarsa.com.

Eki Saputra
Seorang penulis lepas, penikmat karya sastra dan film pendek. Tulisannya berfokus pada isu kemanusiaan, kesetaraan gender, dan lingkungan.

Related Posts

Posting Komentar

Popular

  • Surel
    M enurutmu hal seperti apa yang paling dibenci oleh seorang youtuber-tutorial-memasak sepertiku s…
  • Gugatan Perempuan Malam
    Dia gentayangan bebas di malam hari. Ketika malam purnama tiba, ia mulai membalas dendam pada anak …
  • Menunggu
    Tik. Arloji di tanganku bersuara. Jarum pendeknya bergerak pelan tapi pasti, berbarengan putaran ja…
  • Hantu Air
    Demoniac clouds, up-pil’d in chasmy reach Of soundless heav’n, smother’d the brooding night;  Nor c…
  • Catatan Ringan (2): Tentang Kebencian di Media Sosial
    "Fenomena ini cukup mengerikan sih. Bayangkan jika Anda (penulis) tak sengaja melakukan sesuat…
  • Drama Gerbong Kereta
    I Aku mengamati besi tua di hadapanku, setua diriku, kata istriku yang selalu menuntut ini itu. Ber…