Laporkan Penyalahgunaan

Tags

Recent Posts

Recent Comments

Nature

Facebook

Popular Posts

Detik dan Detak

Posting Komentar

Sesudah mengenakan kebaya putih sepanjang pinggulmu, kau tersenyum puas. Kamu tidak pernah menyangka, setelah sekian lamanya tangis, duka, dan pedih yang menghimpit tubuhmu, tetapi pesonamu tetap terpancar dari refleksi cermin itu. Betapa pun, masa gadismu yang pilu harus segera dilepaskan. Cukuplah semua kalimat-kalimat pedih yang membuatmu lelah dan menderita, dan sekarang telah tiba waktunya kamu menikmati kegembiraan demi menyongsong hari esok yang lebih baik.

Ilustrasi by Pixabay

Kamu kembali tersenyum saat melihat lekuk tubuh semampaimu padu padan dengan busana megah itu. Bibirmu kian mengembang karena terbenam dalam kenyamanan sejenak.  Selama ini engkau baru tiga kali memakai pakaian semacam itu: Saat menghadiri kelulusan sekolah, yudisium, dan pernikahan seorang sahabat. Ah, kau jadi sakit hati bila mengingat siapa saja orang yang pernah mendampingimu dulu. Kini, mereka yang pernah mendampingimu itu justru sudah mengawani anak-anak mereka mengambil rapor ke sekolah.

Baca selengkapnya tulisan ini dan karya-karya lainnya dari Eki Saputra melalui karyakarsa.com.

Eki Saputra
Seorang penulis lepas, penikmat karya sastra dan film pendek. Tulisannya berfokus pada isu kemanusiaan, kesetaraan gender, dan lingkungan.

Related Posts

Posting Komentar

Popular

  • Surel
    M enurutmu hal seperti apa yang paling dibenci oleh seorang youtuber-tutorial-memasak sepertiku s…
  • Gugatan Perempuan Malam
    Dia gentayangan bebas di malam hari. Ketika malam purnama tiba, ia mulai membalas dendam pada anak …
  • Menunggu
    Tik. Arloji di tanganku bersuara. Jarum pendeknya bergerak pelan tapi pasti, berbarengan putaran ja…
  • Hantu Air
    Demoniac clouds, up-pil’d in chasmy reach Of soundless heav’n, smother’d the brooding night;  Nor c…
  • Catatan Ringan (2): Tentang Kebencian di Media Sosial
    "Fenomena ini cukup mengerikan sih. Bayangkan jika Anda (penulis) tak sengaja melakukan sesuat…
  • Drama Gerbong Kereta
    I Aku mengamati besi tua di hadapanku, setua diriku, kata istriku yang selalu menuntut ini itu. Ber…